TERBEBAS DARI COVID-19, PDP 54 SARANKAN MASYARAKAT BULELENG WASPADAI ORANG TANPA GEJALA

Dipublikasi pada : 24 Juni 2020 | 1209 kali Dibaca


Sejumlah pasien yang sempat terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng, telah berhasil sembuh. Semakin hari, angka kesembuhan dari pasien covid-19 di Kabupaten Buleleng semakin bertambah. Saat ini, persentase kesembuhan pasien di Buleleng mencapai angka 87.91 persen.

Tentunya ini tidak terlepas dari peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng dalam hal pencegahan penyebaran virus, dan Tenaga medis dalam perawatan pasien.

Selain peran dari tenaga medis, peran dari pasien itu sendiri dan dukungan orang-orang terdekat dapat membantu kesembuhan. Seperti kesaksian salah satu pasien di Buleleng yang sudah terbebas dari virus covid-19. Pasien dengan code PDP 54 ini telah dinyatakan sembuh pada tanggal 29 Mei 2020. Dirinya sempat dirawat selama 10 hari dari tanggal 18 Mei 2020 di RS Pratama Giri Emas.

Ia menceritakan, semenjak dirinya dinyatakan positif covid-19, ia sempat kaget mendengar kabar tersebut. Namun ia mencoba untuk menghadapinya dengan tenang. Ia mengatakan, karena tidak mengalami gejala apa pun, ia pun bisa menekan rasa khawatir dari virus tersebut.

"Sempat kaget, tapi pada akhirnya harus menerima, karena toh juga sudah positif. Selain itu saya tidak ada gejala apa pun, jadi saya bisa menghilangkan rasa khawatir saya," Jelasnya.

Ia pun sangat mengapresiasi kinerja tenaga medis saat merawat dirinya. Menurutnya, peran tenaga medis sangat besar dalam kesembuhan dirinya.

"Selama dirawat, saya mendapatkan pelayanan yang sangat baik, mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari hingga pelayanan tenaga medis sangat luar biasa baiknya," Tuturnya.

Menurutnya, penyebaran virus covid-19 ini sangat berbahaya, karena bisa menyebar dengan cepat dan masif. Ini dikarenakan, banyaknya pengidap virus ini yang tidak menunjukan gejala apa pun, sehingga si penderita beraktifitas dengan biasa dan menyebarkan virus tersebut.

"Ini justru berbahaya bagi yang memiliki imun yang rendah, memiliki penyakit bawaan maupun orang yang usianya lanjut," Imbuhnya.

Ia pun berpesan kepada masyarakat Buleleng, untuk mencegah penukaran, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah dengan disiplin.

"Tetap gunakan masker, sosial dan physical distancing, dan cuci tangan ini bisa mencegah penularan virus tersebut," Sarannya.

Terkait perkembangan penanganan covid-19 di Kabupaten Buleleng, Rabu (24/6), Terdapat kembali satu pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang sembuh, yaitu pasien dengan kode PDP 102 asal Kecamatan Seririt. PDP 102 sempat dirawat 8 hari. Ini diungkapkan Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd selaku saat memberikan keterangan pers secara virtual terkait perkembangan penanganan Covid-19. Ia pun menegaskan, pihaknya akan selalu berupaya mencegah penyebaran covid-19 di Buleleng.

"Kami terus melakukan upaya agar tidak ada penyebaran virus covid-19 di Buleleng. Khususnya di titik rawan terjadi klaster baru. Olehkarena itu kita harus selalu waspada terhadap penyebaran virus agar tidak terjadi transmisi lokal. Tetaplah terapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari," Himbaunya.

Sementara itu, data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa Untuk perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng saat ini menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 91 orang, sembuh secara kumulatif 80 orang, dalam perawatan sebanyak 10 orang dan 1 orang di rujuk ke Denpasar. Untuk jumlah PDP Negatif secara kumulatif sebanyak 19 orang, masih dirawat satu orang, PDP terkonfirmasi enam orang.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 121 orang, ODP yang masih dipantau saat tidak ada, selesai masa pantau 112 orang dan ODP terkonfirmasi sembilan orang.

Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.860 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.632, sedangkan OTG yang masih karantina mandiri sebanyak 151 orang, dirawat di Giri Emas satu orang, dan OTG terkonfirmasi 76 orang.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.904 orang dengan rincian 3.740 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 164 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 148 orang, TKI lainnya terdapat 5 orang, pulang dari luar negeri ada satu orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 10 orang. (JOZ)