Dipublikasi pada : 06 Juni 2020 | 941 kali Dibaca
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng belum berencana membuka objek wisata yang ada di Buleleng sebelum jumlah kasus penyebaran Covid-19 menurun. Jika terdapat fasilitas akomodasi pariwisata yang dibuka, itu dikembalikan kepada managemen pengelola. Namun untuk objek wisata belum ada rencana untuk dibuka.
Hingga saat ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terkait dengan dibukanya kembali sejumlah objek wisata di Bali. Karena sebelumnya Pemprov yang mengeluakan kebijakan untuk menutup seluruh objek wisata yang ada di Bali, sehingga seluruh keputusan Pemkab akan mengikuti keputusan Pemprov Bali. Karena diniliai belum ada jumlah penurunan yang signifikan terkait dengan kasus penyebaran Covid-19. “Jika Pemprov sudah mengijinkan maka pak Bupati akan membuka, jadi tidak bisa membuka secara sepihak,” ujar Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat melakukan jumpa pers terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, melalui video conference bersama dengan para awak media, Sabtu (6/6).
Selain itu, lanjut Suyasa yang juga menjabat sebagai Sekda Buleleng ini, terkait dengan belum adanya penurunan jumlah kasus penyebaran Covid-19 di Buleleng, diharapkan agar masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan. Karena kasus penyebaran Covid-19 di Buleleng masih mengalami stagnan. Disini yang terpenting adalah kedisiplinan dalam mengikuti protokol kesehatan Covid-19, kewaspadaan, dan kesadaran masyarakat bahwa Covid-19 itu masih ada. “Jangan abai ketika tidak ada penambahan kasus, dan panik ketika muncul kasus di sekitar anda. Tetaplah disiplin ketika melakukan upaya pencegahan,” tegasnya.
Sementara itu, perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng saat ini menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 90 orang, PDP terkonfirmasi kumulatif 76 orang, PDP negatif/non Covid sebanyak 12 orang dan PDP terkonfirmasi sembuh secara kumulatif sebanyak 62 orang. Untuk PDP terkonfirmasi dalam perawatan sebanyak 10 orang dan PDP yang dirawat saat ini terdapat 2 orang.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 102 orang, ODP yang masih dipantau saat ini 2 orang. Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.295 orang, serta OTG yang masih karantina mandiri 160 orang, dan terdapat 1 orang OTG yang masih karantina di RS Giri Emas.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.527 orang dengan rincian 3.388 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 139 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 108 orang, TKI lainnya terdapat 15 orang, pulang dari luar negeri ada 2 orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 14 orang. (Rma)