Dipublikasi pada : 28 Mei 2020 | 936 kali Dibaca
Selama dua hari terakhir tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Buleleng. Hal tersebut menunjukkan tren penularan Covid-19 mulai bisa diantisipasi.
Sudah dua hari data perkembangan penularan Covid-19 di Buleleng menunjukkan tren membaik. Selama dua hari pula tidak ada penambahan kasus positif. Begitu pula dengan yang sembuh terus terjadi. Pada data tanggal 28 Mei 2020 terdapat dua pasien terkonfirmasi positif yang sembuh. "Dua pasien yang sembuh dengan kode PDP 53 dan PDP 63. Juga tidak ada penambahan kasus positif pada hari ini," jelas Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers secara virtual terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng dari ruang kerjanya, Kamis (28/5).
Gede Suyasa menambahkan, data yang menunjukkan tren membaik itu membantu membangun keyakinan dan optimisme bersama untuk menekan penularan Covid-19 di Buleleng. Dengan semangat, kerjasama, dan disiplin semua pihak, covid-19 bisa dihadapi dengan lebih baik. Juga mampu untuk mewujudkan penanganan yang lebih efektif. "Mari kita terus meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan disiplin dan meningkatkan kerjasama untuk menghadapi Covid-19 ini tentunya dengan protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Yang penting itu implementasinya sehingga kita bisa terhindar dari paparan virus Corona," imbuhnya.
Sementara itu, data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 73 orang. Pasien positif kumulatif berjumlah 63 orang. Dengan rincian, pasien yang di rawat di Buleleng sebanyak 16 orang dan dinyatakan sembuh sebanyak 41 orang. Jumlah PDP yang Negatif adalah 10 orang, sedangkan Pasien terkonfirmasi yang dirawat diluar Buleleng berjumlah empat orang, dan enam orang pasien terkonfirmasi dirujuk ke Denpasar.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 100 orang, seluruhnya telah selesai masa pantau.
Selanjutnya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.216 orang. Dengan rincian sudah selesai masa pantau 1.050 orang, karantina mandiri 165 orang, dan karantina di RS Pratama Giri Emas satu orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.317 orang dengan rincian 3.078 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 239 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 180 orang, TKI lainnya terdapat 47 orang, pulang dari luar negeri ada dua orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah sepuluh orang. (dra)