Penambahan Kasus Covid-19 dari PMI di Buleleng Sudah Tidak Ada, Pola Penanganan Dinilai Semakin Baik

Dipublikasi pada : 21 Mei 2020 | 1003 kali Dibaca


Penambahan jumlah kasus pasien dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Buleleng saat ini sudah tidak ada. Beberapa PMI sempat menambah daftar kasus Covid-19 di Buleleng sebelum diterapkannya pola penanganan PMI seperti yang sedang berjalan saat ini. Dari penanganan itu tidak ada lagi penambahan pasien Covid-19 dari kalangan PMI. Hal itu dinilai sebagai perkembangan yang baik untuk penanganan PMI khususnya dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng sudah semakin baik.

 Sebelum terjadinya kasus transmisi lokal di salah satu desa di Buleleng, sebagian besar kasus Covid-19 datang dari kalangan PMI. Penanganan terhadap pemulangan PMI bersifat dinamis sehingga mengalami perubahan pola penanganan berkali-kali. Dilihat dari data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng hingga hari ini, pola penanganan terhadap pemulangan para PMI khususnya di Buleleng sudah sangat baik dan tepat. “Temen-temen PMI juga sudah semakin disiplin, semakin tertib saat menjalankan masa karantina baik itu karantina desa maupun karantina mandiri sehingga tidak ada lagi penambahan kasus Covid-19 dari kalangan PMI,” ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat melakukan video conference dengan para awak media terkait update perkembangan penanganan Covid-19 d Buleleng, Kamis (21/5).

Selain itu, Lanjut Gede Suyasa yang juga menjabat sebagai Sekda Buleleng ini, secara menyeluruh terkait dengan percepatan penanganan Covid-19 di Buleleng dari hari ke hari sudah semakin membaik. Salah satunya yakni dalam upaya memperkecil peluang terjadinya transmisi lokal dan isolasi desa yang dilakukan terhadap salah satu desa di Buleleng beberapa waktu lalu. Hal tersebut dapat membuktikan penanganan yang semakin baik. Salah satu pasien terkonfirmasi dengan kode PDP-27 asal desa yang sebelumnya terjangkit kasus transmisi lokal hari ini sudah dinyatakan sembuh. “Itulah beberapa variabel kenapa kita harus membangun optimisme dan semangat untuk bisa menghadapi Covid-19 ini,” imbuhnya.

 Untuk perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng saat ini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 60 orang. Dengan rincian, pasien yang di rawat di Buleleng sebanyak 13 orang dan dinyatakan sembuh bertambah satu orang menjadi 33 orang. Jumlah PDP yang Negatif adalah enam orang, sedangkan Pasien terkonfirmasi yang dirawat diluar Buleleng berjumlah enam orang, dan lima orang pasien terkonfirmasi juga dirujuk ke Denpasar.

 Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 99 orang yang keseluruhannya sudah selesai masa pantaunya. Selanjutnya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.095 orang dan sudah selesai masa pantau 759 orang, karantina mandiri 335 orang, dan masih karantina di RS Pratama Giri Emas berjumlah satu orang.

 Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.168 orang dengan rincian 2.976 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 192 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 107 orang, TKI lainnya terdapat 49 orang, WNA dua orang, pulang dari luar negeri ada dua orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 34 orang. (Rma)