Cepat Tanggap Wujudkan Sekolah Aman Bencana, Sekda Suyasa Apresiasi BNPB RI

Dipublikasi pada : 23 September 2021 | 653 kali Dibaca


Demi mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dari bencana alam maupun non-alam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

 

Bimtek yang diselenggarakan di Kutus-Kutus Sunari Beach Resort pada Kamis, (23/9) selama 4 hari itu itu melibatkan sejumlah tenaga pengajar dari satuan pendidikan di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali serta Kementerian Agama RI. 

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa yang hadir untuk membuka acara, menyampaikan apresiasinya kepada BNPB RI yang memberikan Bimtek di Kabupaten Buleleng.

 

Menurutnya keberadaan Fasilitator SPAB sangat penting di Kabupaten Buleleng karena memiliki potensi bencana alam yang tinggi mengingat kondisi geografisnya di antara pesisir dan pegunungan atau nyegara gunung. 

 

“Bencana alam juga hampir di setiap musim hujan banjir, longsor dan sebagainya,” imbuh Suyasa.

 

Selain bencana alam, dirinya juga menekankan bencana non-alam juga harus diperhatikan yaitu Pandemi Covid-19. Suyasa berharap pada bimtek kali ini banyak materi diberikan terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah.

 

Terutama pada saat ini Pemerintah Kabupaten Buleleng juga tengah menyiapkan skema Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk selanjutnya dibahas bersama dengan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng.

 

“Skema sedang disusun oleh Disdikpora, dan kami sampaikan nanti pembahasan dengan Satgas,” tandas Suyasa.

 

Sementara itu, Kastelia Medina selaku Ketua Penyelenggara Bimtek SPAB melalui laporannya menyampaikan secara teknis pelaksanaan Bimtek ini akan diisi dengan pemberian teori lalu dilanjutkan dengan implementasi ke SMPN 8 dan SMPN 3 Banjar pada tanggal 27 September 2021. 

 

Sedangkan jumlah peserta yang berpartisipasi sebanyak 40 orang peserta selain dari satuan pendidikan juga berasal dari instansi kebencanaan seperti BPBD Provinsi Bali, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Badan SAR Nasional. (can)