Dipublikasi pada : 16 Juli 2020 | 821 kali Dibaca
Pos sekat yang berada di Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak akan beroperasi hingga 23 Juli 2020 mendatang. Selanjutnya, pengoperasian pos sekat tersebut akan dievaluasi.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers secara virtual bersama awak media terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, Kamis (16/7).
Gede Suyasa menjelaskan pasien terkonfirmasi positif terbaru yang ditemukan adalah sopir truk Jawa-Bali. Sehingga tercatat ada dua pasien terkonfirmasi yang merupakan sopir truk Jawa-Bali yaitu pasien dengan kode PDP 80 dan PDP 142. Melihat data tersebut, diharapkan pos sekat dapat terus berjalan sampai dengan 23 Juli 2020. Walaupun hanya satu yang ditemukan hasil rapid testnya reaktif. “Selanjutnya, evaluasi akan dilakukan apakah perlu diperpanjang lagi atau ditutup. Ini yang akan menjadi fokus kita selanjutnya,” jelasnya.
PDP 142 yang baru terkonfirmasi sudah diisolasi di RS Pratama Giri Emas. Sopir ini tiba di pos sekat pada 10 Juli 2020, di rapid test dan hasilnya reaktif. Langsung di tes swab setelah diketahui hasil rapid test nya positif dan hasilnya baru tiba kemarin, 15 Juli 2020. Oleh karena itu, GTPP Covid-19 Buleleng langsung menginformasikan kepada pemilik usaha untuk mengurus truk yang berisi bahan logistik. “Manajemen perusahaan yang mengatur itu,” imbuh Gede Suyasa.
Sementara itu, untuk perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, saat ini menunjukkan bahwa kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif di Buleleng sebanyak 111 orang, sembuh secara kumulatif 101 orang, pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas Sebanyak sembilan Orang, dan satu orang dirujuk ke denpasar. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) negatif secara kumulatif sebanyak 28 orang, PDP terkonfirmasi Delapan orang dan PDP yang dirawat sebanyak Empat orang.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 125 orang, ODP yang masih di pantau sebanyak satu orang. Sedangkan, untuk jumlah ODP selesai masa pantau terdapat 114 orang dan ODP terkonfirmasi sepuluh orang. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 2.235 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.900 orang, dan OTG melaksanakan karantina mandiri sebanyak 240 orang, OTG Yang sedang Dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas Sebanyak dua Orang, serta jumlah OTG terkonfirmasi sebanyak 93 Orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 4.201 orang, dan seluruhnya sudah selesai masa pantau selama 14 hari. (dra)