Seluruh RTH di Buleleng Ditutup Sementara

Dipublikasi pada : 10 Februari 2022 | 2485 kali Dibaca


Perkembangan harian kasus Covid-19 di Kabupaten Buleleng semakin masif, berbagai upaya pun terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui sinergitas Satgas Covid-19 Buleleng bersama seluruh pihak untuk menekan penyebaran kasus.

Kali ini, Pemkab Buleleng melalui Dinas Lingkungan Hidup Buleleng kembali mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara ruang terbuka hijau (RTH) untuk menghindari kerumunan masyarakat. “Semua RTH yang ada di Buleleng ditutup sementara untuk masyarakat umum dan aktivitas publik lainnya. Ini semua demi keselamatan kita bersama agar tidak terpapar virus Covid-19 varian baru yang begitu masif penyebarannya,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan di ruang kerjanya, Kamis, (10/2).

Ditambahkan, penutupan RTH Taman Kota Singaraja, Taman Yowana Asri, Taman Bung Karno, Taman Ki Barak Panji Sakti, Taman Soenda Ketjil, dan Taman Rumah Jabatan Bupati terhitung mulai Rabu kemarin, 9 Februari 2022 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. 

Ketut Suwarmawan yang juga Kadis Kominfosanti Buleleng itu juga mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk turut serta mendukung seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Terkait perkembangan harian kasus Covid-19 hari ini, Kadis Suwarmawan menerangkan tercatat 90 orang masuk dalam kasus terkonfirmasi baru, dimana Sebagian besar didominasi asal Kecamatan Buleleng dengan jumlah 21 orang. Sedangkan pasien sembuh hari juga mengalami peningkatan yang signifikan. “Hari ini pasien sembuh sebanyak delapan puluh tujuh orang dan jumlahnya juga didominasi asal Kecamatan Buleleng sebanyak lima puluh satu orang,” ujarnya.

Selain itu, cacatan duka kembali terjadi kepada  dua pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Pertama pasien asal Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt berjenis kelamin laki-laki dengan usia 76 tahun. Kemudian pasien kedua adalah lansia berjenis kelamin perempuan warga asal Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak.

Berdasarkan perkembangan tersebut, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, Isoter kabupaten, dan Isoter desa tersisa 849 orang. “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sayangi orang-orang tercinta kita agar terhindar dari paparan virus Covid-19,” pungkas Kadis Suwarmawan. (agst)