Dipublikasi pada : 17 Juli 2021 | 1517 kali Dibaca
Untuk mengantisipasi penuhnya tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 tanpa gejala yang berada di Asrama Undiksha Singaraja, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng melakukan peninjauan di SMA/SMK Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan dan SMA Taruna Mandara yang ada di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Hal itu, disampaikan oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi Ketut Suwarmawan,S.STP,M.M saat memberikan rilis update Covid-19 di ruang kerjanya, Sabtu, (17/7).
Lebih lanjut, Suwarmawan menyampaikan dari analisa jumlah OTG yang masih tinggi di Kabupaten Buleleng, Satgas Penanganan Covid-19 melakukan pejajagan ke SMA/SMK Bali Mandara. Melihat Asrama Undiksha Singaraja dengan kapasitas 160 bed sudah hampir penuh. “Tadi pagi Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengunjungi sekolah tersebut. Tujuannya adalah untuk mengecek kondisi asrama tersebut yang akan dijadikan tempat isolasi terpusat,” ucapnya.
Dari hasil peninjauan, ungkap Suwarmawan yang juga selaku Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng mengatakan sekolah Bali Mandara memiliki kapasitas sebanyak 400 tempat tidur. Namun sesuai skema awal akan digunakan sebanyak 50% atau 200 tempat tidur.
Lebih jauh, Kadis Suwarmawan menjelaskan selain peninjauan ke SMA/SMK Bali Mandara, Satgas penanganan Covid-19 juga melakukan peninjauan ke SMA Taruna Mandara. Nantinya sekolah ini dapat membantu menyediakan tempat isolasi OTG sebanyak 100 tempat tidur, dengan catatan SMA/SMK Bali Mandara penuh.
Sementara itu, terkait data harian perkembangan Covid-19 Buleleng, kasus konfirmasi baru sebanyak 105 orang, sembuh sebanyak 68 orang, dan kasus meninggal sebanyak 5 orang.
Melihat data hari ini, kasus konfirmasi kumlatif di Buleleng sebanyak 5.323 orang, dengan rincian, sembuh menjadi 4.349 orang, meninggal 222 orang, sedang dirawat di Buleleng sebanyak 747 orang, dan sedang dirawat di luar Buleleng sebanyak 5 orang.
Data lain, kasus suspek kumulatif di Buleleng sebanyak 5.911 orang, kontak erat kumulatif di Buleleng sebanyak 23.718 orang, kasus konfirmasi non suspek/kontak erat sebanyak 290 orang, dan kasus pelaku perjalanan terkonfirmasi sebanyak 16 orang. (Wir)