Dipublikasi pada : 14 Januari 2021 | 2834 kali Dibaca
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng, Bali melakukan penelusuran (tracing) aktif dua klaster baru.
Hal tersebut disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19, di Kantor Bupati Buleleng, Kamis (14/1/2021).
Agus Suradnyana menjelaskan, Satgas mulai melakukan tracing terhadap dua klaster keluarga yaitu di Dusun Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada dan Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.
Dia menjelaskan, hal ini dilakukan untuk menekan atau memutus penyebaran Covid-19. Upaya maksimal juga dilakukan untuk menekan laju penyebaran pada dua klaster keluarga tersebut. "Sekarang kita di Buleleng ini masih banyak yang perlu diingatkan untuk meningkatkan disiplin dalam menjalani protokol kesehatan. Beberapa daerah yang ada klaster, seperti di Dusun Buyan yakni klaster keluarga yang cukup besar, juga di Kelurahan Banyuning," kata dia.
Pengetatan pengawasan dan pengendalian kegiatan masyarakat juga telah dilakukan pada dua wilayah tersebut. Satgas memberlakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan masyarakat yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah.
Klaster keluarga di Kelurahan Banyuning terjadi pada wilayah perumahan. Namun warganya heterogen. Mobilitasnya dinamis. Banyak warganya yang kerja keluar. Berbeda dengan Dusun Buyan yang lokasinya lebih masuk. "Kita meningkatkan pemantauan lagi mengenai protokol kesehatannya. Harus benar-benar menjalankan protokol kesehatan," ucap Agus Suradnyana.
Dia mengatakan, transparansi dilakukan terhadap data hasil rapid test antigen yang dilakukan kepada warga dua wilayah tersebut. Satgas juga siap melakukan tracing untuk memutus penyebaran Covid-19. “Sudah jalan pagi tadi. Kita berharap tidak ada penambahan lagi. Kalau sudah diterima nanti akan disampaikan transparan, tidak boleh ditutup-tutupi," kata dia.
Sebelumnya, pengetatan kegiatan yang dilakukan adalah memberi edukasi sekaligus memantau masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Saat ini, yang dilakukan adalah pembatasan jumlah orang dalam sebuah kegiatan. "Dulu kan pengetatan kegiatan hanya kita pantau Prokes, sekarang diatur jumlah orang per kegiatan. Jumlah orang tidak boleh lebih dari 50. Karena pengalaman seperti ini, jadi masyarakat kami ingatkan lagi," sebut Agus Suradnyana.
Masyarakat Buleleng juga diminta agar tidak gegabah. Menurut dia, datangnya vaksin tidak boleh membuat masyarakat lengah. Harus tetap disiplin menerapkan prokes dengan ketat. "Kita harus jaga dan terus menerus mengingatkan masyarakat untuk tidak gegabah. Jangan karena ada vaksin, jadi lengah. Jangan sampai kita memperparah kondisi pandemi saat ini," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Sekda Buleleng Gede Suyasa memaparkan hasil tracing dan juga rapid test antigen yang telah dilakukan.
Disebutkan, di Dusun Buyan, sudah ada 104 orang hasil tracing dan melakukan rapid test antigen. Ditemukan empat orang yang reaktif, mereka akan melanjutkan swab test kemudian pada hari berikutnya bisa diterima hasilnya.
“Kemudian, di Banyuning ada satu yang reaktif dari sepuluh orang yang melakukan rapid test antigen. Sebelumnya di sana sudah ada sekitar 50 orang yang melakukan," papar dia.
Ia menambahkan, tracing akan terus berlanjut dilakukan secara menyeluruh, serta menunggu hasil swab test pasien reaktif. Dia mengharapkan, dalam dua minggu ke depan keadaan di Dusun Buyan dan Kelurahan Banyuning bisa membaik tanpa penularan lebih lanjut.
"Kalau nanti yang reaktif terbukti positif, tentu kontak eratnya akan ditelusuri lagi. Kami akan terus bekerja, sampai betul-betul meyakinkan dua wilayah ini habis penularan. Sehingga masyarakat bisa berkegiatan normal dengan memperhatikan batas-batas protokol kesehatan," tutup Suyasa.