Dipublikasi pada : 21 Juli 2020 | 3725 kali Dibaca
Berbagai aktivitas masyarakat pasca pandemi Covid-19 telah kembali dilakukan. Sehingga segala upaya dalam hal pemulihan ekonomi menjadi hal yang terpenting dalam menjalani tatanan kehidupan era baru. Serta tetap menjaga kesehatan diri dan orang lain juga perlu diperhatikan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan terkait dengan update perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng secara virtual, bersama dengan para awak media, Selasa (21/7).
Dalam kesempatan itu, Gede Suyasa mengatakan pemulihan ekonomi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam menjaga ketahanan hidup pasca pandemi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng secara sinergi baik dari tingkatan paling bawah hingga ke pusat akan terus memperhatikan dua hal tersebut yakni faktor ekonomi dan kesehatan. “Sehingga kami meminta kepada masyarakat untuk ikut menggerakkan ekonomi dengan menjalankan segala aktivitas dengan protokol kesehatan di tatanan kehidupan era baru ini,” ujarnya.
Selain hal itu, sebagai upaya dalam mencegah terjadinya penularan kembali terhadap tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19, akan dilakukan penguraian dalam prosedur penanganannya kembali. Itu dilakukan agar tidak lagi terjadi kekhawatiran oleh tenaga medis yang menangani pasien. Pada Rumah Sakit Pratama Giri Emas juga dilakukan pembenahan-pembenahan dalam mengikuti tatanan kehidupan seperti saat ini. “Tentu semuanya harus dibenahi dan menyesuaikan dari protokol kesehatan yang diterapkan sebelumnya, ke penerapan protokol kesehatan pada tatanan kehidupan era baru saat ini,” imbuh Gede Suyasa yang juga menjabat sebagai Sekda Buleleng ini.
Sementara, terkait data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif di Buleleng sebanyak 120 orang, sembuh secara kumulatif 106 orang, meninggal satu orang, dan pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebanyak 13 orang.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) negatif secara kumulatif sebanyak 28 orang, PDP terkonfirmasi 12 orang dan PDP yang dirawat saat ini sebanyak enam orang. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 127 orang, ODP yang masih dipantau satu orang, ODP selesai masa pantau terdapat 115 orang dan ODP terkonfirmasi sebanyak sebelas orang.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 2.382 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.933 orang, dan OTG melaksanakan karantina mandiri sebanyak 352 orang, serta jumlah OTG terkonfirmasi sebanyak 97 Orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 4.203 orang. (Rma)