Desa Adat Diminta Ikut Awasi Orang Yang Datang Ke Buleleng Melalui Jalur Laut

Dipublikasi pada : 18 Juli 2020 | 954 kali Dibaca


Selain melakukan pengawasan terhadap orang yang masuk ke Buleleng melalui jalur darat khususnya di perbatasan wilayah Buleleng Barat dan Buleleng Timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tetap mengawasi orang yang datang dari luar Buleleng melalui jalur laut. Dalam hal ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng meminta agar desa adat ikut mengawasi orang yang masuk ke Buleleng khususnya yang melalui jalur laut, mengingat akses menuju Buleleng dari laut sangat luas.

Hal tersebut diungkapkan Sekda Buleleng yang juga selaku Sekretaris Tim GTPP Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat melakukan jumpa pers bersama dengan para awak media secara virtual, Sabtu (18/7).

Sekda Suyasa mengatakan penanganan dari Tim GTPP Covid-19 Buleleng terhadap para Anak Buah Kapal (ABK) yang datang ke Buleleng sudah tepat dan sangat bagus. Selama proses penanganan, tidak ada ABK yang turun dari kapal terlepas dari screening Covid-19. Terbukti saat penanganan terhadap ABK yang datang dari luar daerah beberapa waktu lalu. “Pada saat itu seluruhnya telah dilakukan isolasi di kapal, setelah dilakukan tracing dari kasus terkonfirmasi pada salah satu ABK tersebut,” ujarnya.

Namun yang seharusnya lebih diperhatikan disini yakni ABK yang datang tidak melalui pelabuhan resmi. Buleleng memiliki laut sepanjang 157 kilometer. Sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat ABK yang masuk ke Buleleng menggunakan perahu kecil dari berbagai titik. Maka Satgas Gotong Royong yang ada di desa, khususnya di wilayah pesisir pantai diminta untuk ikut mengawasi hal tersebut. Tetapi sampai saat ini kasus terkonfirmasi di Buleleng dari kedatangan ABK hanya berjumlah dua kasus, yang satu sudah dinyatakan sembuh dan satu lagi masih dalam perawatan. “Inipun hasil dari screening yang dilakukan di Pelabuhan Celukan Bawang. Yang lainnya tentu tidak diperkenankan turun dari kapal sebelum dilakukan swab sebanyak dua kali, jadi penanganannya sangat ketat,” imbuh Sekda Suyasa.

Untuk Perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, saat ini menunjukkan bahwa kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif di Buleleng sebanyak 120 orang, sembuh secara kumulatif 103 orang, pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas Sebanyak 16 Orang, dan satu orang dirujuk ke denpasar. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) negatif secara kumulatif sebanyak 28 orang, PDP terkonfirmasi 12 orang dan PDP yang dirawat sebanyak satu orang.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 127 orang, ODP yang masih dipantau sebanyak satu orang, ODP selesai masa pantau terdapat 115 orang dan ODP terkonfirmasi sebelas orang. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 2.304 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.924 orang, dan OTG melaksanakan karantina mandiri sebanyak 282 orang, OTG Yang sedang Dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas Sebanyak satu Orang, serta jumlah OTG terkonfirmasi sebanyak 97 Orang.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 4.203 orang, dan seluruhnya sudah selesai masa pantau selama 14 hari. (Rma)