Transmisi Lokal Masih Terjadi, Masyarakat Buleleng Diminta Tidak Lengah

Dipublikasi pada : 23 Juni 2020 | 991 kali Dibaca


Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buleleng masih terjadi. Khususnya melalui transmisi antar manusia atau transmisi lokal. Masyarakat pun diminta tidak lengah dalam masa pandemi yang belum berakhir ini.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga selaku Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat dikonfirmasi, Selasa (23/6).

Agus Suradnyana meminta kepada masyarakat Buleleng untuk tidak lengah dalam menghadapi suasana pandemi ini. Walaupun telah sedikit dilonggarkan dengan rencana new normal, masyarakat tidak boleh lengah. Tidak boleh takabur. Tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid-19. “Corona ini aneh. Kalau kita takabur, dia akan datang mengancam. Walaupun terjadi penurunan, kita tidak boleh sombong. Jangan menghilangkan protokol. Sambil melatih kehidupan normal dalam tatanan baru atau new normal,” pintanya.

Secara terpisah, Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers secara virtual terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng kembali menegaskan permintaan masyarakat untuk disiplin tersebut. Apalagi transmisi lokal masih terjadi. Oleh karenanya, siapapun harus tetap dalam kewaspadaan. Harus tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat. “Terlebih lagi terhadap pelaku perjalanan. Harus tetap disiplin dan mematuhi segala peraturan yang ada,” ujarnya.

Mantan Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Buleleng ini juga menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng telah membentuk dua pos sekat di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula dan Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak. Pembentukan dua pos ini akan terus dievaluasi untuk bisa melakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari dinamika masyarakat yang terjadi di lapangan. “Termasuk juga pos-pos lain yang dibutuhkan. Sekiranya ada peluang penularan lewat perjalanan antar daerah maupun antar kabupaten,” imbuh Gede Suyasa.

Sementara itu, data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa Untuk perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng saat ini menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 90 orang, sembuh secara kumulatif 79 orang, dalam perawatan sebanyak 10 orang dan 1 orang di rujuk ke Denpasar. Untuk jumlah PDP Negatif secara kumulatif sebanyak 18 orang, masih dirawat satu orang, PDP terkonfirmasi enam orang.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 121 orang, ODP yang masih dipantau saat ini satu orang, selesai masa pantau 111 orang dan ODP terkonfirmasi sembilan orang.

Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.857 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.632, sedangkan OTG yang masih karantina mandiri sebanyak 149 orang, dirawat di Giri Emas satu orang, dan OTG terkonfirmasi 75 orang.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.901 orang dengan rincian 3.735 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 166 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 149 orang, TKI lainnya terdapat 5 orang, pulang dari luar negeri ada satu orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 11 orang. (dra)