Sosialisasikan Pencabutan Karantina Desa Bondalem Ke Tiga Desa Sekitar

Dipublikasi pada : 17 Mei 2020 | 961 kali Dibaca


Masyarakat Di Desa Sekitar Diharapkan Bisa Berinteraksi Secara Normal

Karantina desa yang dilakukan terhadap Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula telah resmi diakhiri. Kebijakan pencabutan ini pun disosialisasikan kepada Desa Bondalem sendiri termasuk tiga desa sekitar yaitu Desa Julah, Desa Tejakula, dan Desa Madenan. Dengan sosialisasi ini, masyarakat di tiga desa sekitar Desa Bondalem diharapkan bisa berinteraksi secara normal khususnya dengan masyarakat Desa Bondalem.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng telah bertemu dengan seluruh kepala dusun, klian adat, termasuk perbekel dari empat desa di Kawasan Tejakula. Empat Desa tersebut adalah Desa Tejakula, Desa Julah, Desa Madenan dan Desa Bondalem. Pertemuan ini guna menyosialisasikan kebijakan Pemkab Buleleng untuk mengakhiri masa karantina Desa Bondalem. “Dengan diakhirinya masa karantina tersebut, masyarakat Desa Bondalem bisa beraktivitas ataupun berinteraksi dengan masyarakat di desa-desa sekitarnya,” jelas Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers melalui video conference kepada awak media dari ruang kerjanya, Minggu (17/5).

Gede Suyasa pun mengatakan sosialisasi ini diperlukan untuk dimaklumi dan dipahami oleh masyarakat di desa-desa sekitar. Agar terhindar dari pola-pola atau pemahaman masyarakat yang selama ini menghindari interaksi dengan warga desa setempat. Dengan sosialisasi ini, masyarat desa sekitar bisa melakukan aktivitas ataupun berinteraksi secara normal dengan masyarakat Desa Bondalem. “Yang melakukan transaksi ekonomi bisa berjalan dengan baik dan normal. Ini yang perlu disampaikan kepada empat desa yang ditemui bupati tadi,” katanya.

Protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan secara ketat. Baik itu, di Desa Bondalem maupun di desa-desa sekitarnya. Guna mendukung protokol kesehatan tersebut, Pemkab Buleleng telah memberikan bantuan 30.000 masker. Bukan hanya di Desa Bondalem, tapi juga di tiga desa sekitarnya tersebut. Nantinya, masker ini bisa digunakan setiap aktivitas keluar rumah sebagai salah satu wujud protokol kesehatan penanganan Covid-19. Selain penggunaan masker, desain ulang pasar untuk tetap menjaga jarak juga dilakukan. “Sehingga peluang terjadinya penularan semakin sempit diantara para pedagang maupun pembeli yang datang ke pasar atau ke tempat-tempat penjual,” ungkap Gede Suyasa.

Data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 54 orang, dengan rincian, pasien yang di rawat di Buleleng sebanyak 15 orang dan sudah dinyatakan sembuh 26 orang serta PDP yang Negatif berjumlah enam orang. Sedangkan Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah tujuh orang.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 97 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau ada satu orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 96 orang.

Selanjutnya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 945 orang dan sudah selesai masa pantau 586 orang, karantina mandiri 357 orang, dan Karantina di Hotel serta RS Pratama Giri Emas masing-masing berjumlah satu orang.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.061 orang dengan rincian 2.873 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 188 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 81 orang, TKI lainnya terdapat 62 orang, WNA satu orang, pulang dari luar negeri ada empat orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 40 orang. (dra)