Kasus Melandai, Pemerintah Buka Kemungkinan Covid-19 Bisa Jadi Endemi

Dipublikasi pada : 01 Maret 2022 | 1407 kali Dibaca


Tren kasus Covid-19 di dunia yang cenderung melandai, termasuk Indonesia yang telah melalui puncak varian Omicron dan cenderung melandai pada saat ini, membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membuka kemungkinan pandemi Covid-19 bisa berubah status menjadi endemi. Untuk itu, strategi guna mencapainya telah mulai disiapkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng juga selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ketut Suwarmawan pada Selasa, (1/3) menyatakan pihaknya siap dalam mengikuti strategi dari pemerintah pusat yang akan dijalankan ke depannya.

"Karena jika statusnya menjadi endemi, maka tentu saja akan menjadi jalan untuk menuju pemulihan ekonomi dan normalisasi aktivitas masyarakat, jadi tentu strategi pemerintah pusat harus kami dukung sebaik mungkin," ujar kepala dinas yang akrab disapa Ketsu itu.

Lanjut Ketsu, strategi tersebut tentunya perlu ditunjang dengan penanganan Covid-19 yang prima baik dari segi penerapan protokol kesehatan, pelayanan fasilitas kesehatan, dan upaya pengawasan penyebaran melalui tracing dan testing.

Untuk itu, meski tren kasus sedang melandai, pihaknya tidak akan mengendorkan kewaspadaan terhadap potensi paparan Covid-19. Hal itu juga sejalan dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa - Bali yang masih berada di level 3 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2022.

Sementara terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Ketsu menyebutkan pada hari ini terdapat 9 orang konfirmasi baru yaitu 5 orang asal Kecamatan Buleleng, 2 orang asal Kecamatan Kubutambahan, dan 2 orang asal Kecamatan Sukasada. Sementara kesembuhan terdapat 32 orang yaitu 6 orang asal Kecamatan Banjar, 7 orang asal Kecamatan Buleleng, 1 orang asal Kecamatan Busungbiu, 7 orang asal Kecamatan Gerogkak, 1 orang asal Kecamatan Kubutambahan, 4 orang asal Kecamatan Sawan, 4 orang asal Kecamatan Seririt, 1 orang asal Kecamatan Sukasada, dan 1 orang asal Kecamatan Tejakula. Meninggal 1 orang asal Kecamatan Kubutambahan.

Secara kumulatif sebut Ketsu hingga kini terdapat 12.372 orang dengan rincian sembuh 11.650 orang, meninggal 583 orang, dan sedang dalam perawatan 139 orang. (can)