Dipublikasi pada : 20 April 2020 | 896 kali Dibaca
Fasilitas di hotel tentu beda dengan fasilitas karantina di sekolah. Tapi perbedaan itu tidak menyurutkan langkah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Sawan, Kecamatan Sawan untuk memilih dikarantina di sekolah setempat daripada dikarantina di hotel. Nama PMI itu, Gede Eka Wirawan, lajang 25 tahun, mengaku baru setahun kerja di kapal pesiar. Dalam pengakuannya, 19/4, ia memaparkan alasannya memilih diisolasi di desanya walauoun ditempatkan di sekolah karena merasa lebih nyaman dan aman daripada di hotel dikarantina berbanyak orang. "Saya tahu fasilitas di sekolah beda dengan di hotel, tapi saya merasa lebih nyaman di sekolah. Dekat dengan keluarga. Saya juga merasa lebih aman di sini, daripada di hotel rame-rame," ungkapnya. Selain itu yang paling dirindukan adalah masakan dari rumah, dari ibunya yang tak bisa didapatkan jika ia dikarantina di hotel. Lebih jauh ia menceritakan, bahwa dirinya bersama PMI lainnya setiba di Jakarta sudah diperiksa kesehatannya sehingga bisa melanjutkan perjalanan ke Bali. Lalu setiba di bandara Ngurah Rai juga di rapid test hasilnya negatif. Setelah hasilnya negatif, ia bersama PMI Buleleng dikarantina sehari di tempat yang disiapkan Pemprov Bali untuk menunggu jemputan dari Dishub Buleleng. Kemudian setiba di Buleleng, dirinya yang memilih dikarantina di desanya, dijemput Satgas Desa dan Mekel Desa Sawan. Semua proses penjemputan itu sudah sesuai protap pencegahan Covid-19. Sementara itu Mekel Desa Sawan, Nyoman Wira mengungkapkan sejak tanggal 15 sampai 17 April baru 3 orang pulang dari 31 orang yang direncanakan. Dari 3 orang itu yang dikarantina di hotel 2 orang, dan 1 orang ke desa. Lalu tanggal 17 April datang lagi 1 orang langsung dijemput memakai APD lengkap, lanjut diisolasi khusus di desa."Isolasi itu dibuat dengan baik, pelayanan baik dan keamanan yang cukup," ucapnya. Penjagaannya dari pagi sampai pagi atau sehari penuh. Rencananya pola penanganan PMI warga desanya akan dilakukan demikian sesuai protap Covid-19." PMI itu adalah warga kami yang harus kami layani sebaik-baiknya,"ucapnya iklas dan tegas. Mengenai gedung karantina, Mekel Desan Sawan mengaku memakai 3 gedung yang terletak dalam satu areal, antara lain gedung pentas dan gedung sekolah. Dari gedung itu sudah disiapkan satu orang dalam satu ruangan dan satu mck. Di tiap ruangan disiapkan tempat tidur lengkap bantal dan sprei, juga ada sabun, rinso, pasta dan sikat gigi, hand sanitizer serta makan 3 kali." Ngopi pun kami siapkan,"ujarnya.(st-wid-agst)