Update Penanganan Covid-19 di Buleleng, Hasil Tes Swab Pertama PDP 10 Tunjukkan Hasil Negatif

Dipublikasi pada : 10 April 2020 | 2925 kali Dibaca


Terkait dengan perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10 di Buleleng telah dilakukan penanganan cepat dengan melakukan tes swab. Dari hasil tes swab pertama yang dilakukan, PDP 10 menunjukkan hasil negatif. Pernyataan tersebut terungkap saat Sekda Buleleng, yang juga selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd memberikan informasi terbaru terkait dengan perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, melalui video converence dengan awak media, Jumat (10/4). Dalam kesempatan itu, Suyasa mengatakan setelah dilakukan tes swab pertama terhadap PDP 10, tim medis lanjut melakukan tes swab kedua, dan sudah dikirim ke RSUP Sanglah Denpasar. Sebelumnya yang bersangkutan sudah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bali Med Singaraja. Dari hasil pemeriksaan, pasien mengalami gangguan pada paru-paru, dimana hal tersebut merupakan salah satu gejala yang menjurus ke ciri-ciri terkena paparan Covid-19. Sehingga menurut tim medis, pasien tersebut harus mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan tes swab. “Sampai di RS Pratama, langsung dilakukan tes swab pertama terhadap pasien dan hasilnya negatif, kita tinggal menunggu hasil swab kedua saja,” ujarnya. Selain itu, terkait dengan bantuan masker kepada masyarakat Buleleng, Suyasa berharap agar nantinya produksi masker tidak hanya dilakukan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saja, melainkan siapapun yang siap dan mampu memproduksi masker agar ikut membantu dalam pengadaan masker. Dirinya menyadari bahwa memproduksi masker itu tidak mudah, baik dari segi modal bahan dan pengerjaannya. Sehingga nantinya donatur yang menyediakan masker diluar UMKM yang sudah memiliki ijin produksi dan ditanggung oleh APBD Kabupaten Buleleng, akan dibayar ketika masker sudah jadi dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. “Yang kami butuhkan disini bukan yang hanya sekedar siap saja, tetapi yang memang benar-benar mampu memproduksi,” jelasnya. Sementara, data terkini perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara kumulatif berjumlah 10 orang. PDP 10 yang dirawat di RS Pratama Giri Emas sudah dilakukan tes swab dengan hasil negatif dan tes swab kedua dilakukan hari ini. Pasien positif yang dirawat di Buleleng masih tetap berjumlah satu orang. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng mendapat informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali bahwa ada satu orang dengan KTP Buleleng terkonfirmasi positif yang merupakan imported case dari luar negeri dan saat ini sedang dirawat di RSUD Bali Mandara Denpasar serta yang bersangkutan belum sempat pulang ke Buleleng. Untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) secara kumulatif saat ini berjumlah 79 orang. Terdapat penambahan satu ODP bergejala yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Gejala yang dialami adalah gangguan indra perasa dan penciuman dan saat ini sedang dikarantina di RS Pratama Giri Emas. sehingga jumlahnya menjadi dua orang ODP bergejala. Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif masih berjumlah 163 orang. Pemantauan juga terus dilakukan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Jumlah kumulatif saat ini adalah 1.648 orang dimana 664 orang telah berakhir masa pantau 14 hari dan 984 orang masih dipantau oleh Puskesmas setempat dengan rincian pekerja kapal pesiar 336 orang (bertambah 25 orang dari sebelumnya), TKI lainnya 10 orang (berkurang 20 orang), WNA tetap empat orang, pulang dari luar negeri dan lain-lain lima orang (bertambah satu orang) serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia tetap berjumlah 629 orang. (Prokom Setda Kab. Buleleng)